
Ya.. peringatan 17 Agustus tidak berhenti sampai sini saja, di tingkat RT, Fermentum mengambil bagian lain lagi. Bersama dengan karang taruna RT sebagai panitia intinya, Mengadakan perlombaan-perlombaan dimana mau tidak mau, ya… para frater menjadi peserta juga. Di tingkat RT ini perlombaan yang kecil-kecil sungguh sangat banyak; dari balap karung, makan kerupuk, balap bakiak, gigit sendok, pukul air, sepak bola corong, futsal dll. Para frater menjadi peserta balap karung, balap bakiak dan futsal.. ya.. lumayan juga bisa menang lomba futsal di tingkat RT..
Hari semakin terik, bahkan hampir menjelang jam 3 sore tidak menyurutkan niat dan minat masyarakat memeriahkan 17 Agustus dengan lomba-lomba. Puncak lomba di tingkat RT ini adalah lomba panjat pinang. Semalam sebelumnya karang taruna mencari pohon pinang, karena mahal, akhirnya pak nunang (ketua RT) memutuskan untuk memakai bamboo besar saja sebagai pengganti pinang. Jadi saja semalaman semua bersusah payah mengamplas bambu itu agar tidak tajam, dan tentu saja melubangi tanah untuk bamboo besar itu sendiri.
Akhirnya panjat bamboo berhasil ditundukkan dengan kerja keras yang luar biasa. Kebersamaan, kerjasama dan kerendahhatian untuk diinjak-injak menjadi sebuah pengalaman rohani yang luar biasa di dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah perlombaan tradisional yang ketika mau dilihat lebih dalam sungguh sangat luar biasa, bahkan keindonesiaan tampak dalam permainan panjat bamboo ini. Membiarkan diri untuk diinjak, merendah dan dibawah demi tercapainya sebuah tujuan bersama yang mulia; sebuah keberhasilan. Bukankah Yesus juga menghampakan diriNya? Mengambil dalam rupa manusia yang hina dina dan sama dengan kita.. untuk menyelamatkan manusia.
No comments:
Post a Comment